Berita Detail

Dialog Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial se-Madura Bersama Menteri Sosial Republik Indonesia di Kabupaten Bangkalan
09 Januari 2025
Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menggelar dialog interaktif bersama pilar-pilar Kesejahteraan Sosial (Kesos) se-Madura Raya di Pendopo Agung Bangkalan pada Rabu (08/01/2025)
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, didampingi oleh Pj. Bupati Bangkalan, Jajaran Pejabat Kementerian Sosial, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Forkopimda Kabupaten Bangkalan, Staf Ahli Bupati Bangkalan, Asisten Setda Bangkalan, Ketua Komisi IV DPRD Bangkalan, Kepala Dinas Sosial se-Madura, Kepala BPS, Kepala Perangkat Daerah terkait, Pimpinan Cabang Bank BRI Bangkalan, Kepala Kantor Pos Cabang Bangkalan, Penanggungjawab SLRT Kabupaten Bangkalan, serta pilar- pilar Kesejahteraan Sosial seperti Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Pelopor Perdamaian (PORDAM), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), serta pendamping sosial lainnya se-Madura Raya.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menegaskan pentingnya pertemuan ini untuk membahas isu-isu strategis, seperti penguatan kapasitas pilar sosial, kerja sama yang terarah, program pengentasan kemiskinan, serta pengelolaan bantuan sosial.
Beliau menekankan bahwa perlindungan dan jaminan sosial harus menjadi prioritas utama untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat miskin terpenuhi.
"Cita-cita kita adalah masyarakat yang sejahtera, di mana rakyat cukup pangan, sandang, dan papan. Saya berharap pilar-pilar sosial dapat terus berinovasi dan bekerja keras untuk melihat orang kecil tersenyum," ujar Gus Ipul.
Ia juga menyebutkan 12 kelompok Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (12-PAS) yang menjadi sasaran utama kerja Kemensos.
Kelompok ini meliputi anak-anak rentan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, korban bencana, komunitas adat terpencil, korban perdagangan manusia, imigran, masyarakat berpenghasilan rendah, korban NAPZA dan HIV/AIDS, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), warga binaan sosial, dan kelompok masyarakat lainnya yang bermasalah secara sosial.
Untuk meningkatkan efektivitas program, Gus Ipul menekankan pentingnya validitas data sebagai dasar kerja yang terintegrasi dengan kondisi di lapangan.
Dengan sinergi yang kuat, ia optimis Kemensos dapat mewujudkan cita-cita bangsa, yakni kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dialog interaktif ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pilar-pilar sosial dalam mendukung program kesejahteraan di Madura Raya, khususnya di Kabupaten Bangkalan.
Dalam mendukung pengentasan kemiskinan, Menteri Sosial juga menuntut pendamping PKH mampu menggraduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap tahunnya.
“Menggraduasi 10 KPM setiap Tahun bukan hanya target, tapi kewajiban. Harus sanggup,” pinta dia.
Gus Ipul mengatakan, bukan hal yang sulit bagi pendamping PKH untuk menggraduasi KPM PKH.
Graduasi merupakan indikator keberhasilan, di mana keluarga penerima bantuan dianggap sudah mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan sosial.
Selain mengadakan dialog bersama pilar-pilar Kesejahteraan Sosial, Menteri Sosial juga menyempatkan berkunjung kerumah nenek Arnima (82) di Kelurahan Kraton, yang hidup sebatang kara dirumah yang memprihatinkan dan menderita katarak.
Kategori
Berita Terbaru
Koordinasi dan Evaluasi Progres Persiapan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kabupaten Bangkalan
16 Agustus 2025
Launching Bantuan Air Bersih Untuk Daerah Terdampak Kekeringan di Kabupaten Bangkalan
08 Agustus 2025